Jumat, 04 Maret 2011

HIPERTENSI

Apa itu Hipertensi?

Bismillahirrohmanirrohm..
Apa itu Hipertensi?
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi kini ditengarai sebagai penyebab utama stroke dan jantung.
Bagaimana mengetahui terjadinya peningkatan tekanan darah?
Satu-satunya cara yakni dengan memeriksa tekanan darah. Tekanan darah dibagi menjadi dua, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik adalah tekanan dalam arteri yang terjadi saat dipompanya darah dari jantung ke seluruh tubuh. Adapun diastolik yaitu sisa tekanan dalam arteri saat jantung beristirahat. Tekanan ini dinyatakan dalam bentuk angka pecahan. Tekanan sistolik ditulis di atas, sedangkan diastolik di bawah. Jika hasil pengukuran tensi 120/80 mmHg, artinya sistolik Anda 120 dan diastolik 80.
Apa Penyebab Hipertensi?
Sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential) umumnya berkatian seperti genetik,jenis kelamin, keadaan lingkungan dan gaya hidup. Faktor gizi yang sangat berhubungan dengan terjadinya hipertensi melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena pada usia lanjut (usila) pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang.
Dan sekitar 5% kasus hipertensi telah diketahui penyebabnya seperti penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah dan penyakit endokrin.
BAHAYA HIPERTENSI
Tekanan darah yang terus-menerus tinggi dapat menimbulkan komplikasi pada organ tubuh penderita.
Organ yang paling sering menjadi target kerusakan akibat Hipertensi antara lain :
1. Otak : menyebabkan stroke Tekanan darah yang terus-menerus tinggi menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah yang disebut disfungsi endotel. Hal ini memicu pembentukan plak aterosklerosis dan trombosis (pembekuan darah yang berlebihan). Akibatnya, pembuluh darah tersumbat dan jika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke.
2. Mata : menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan
3. Jantung : menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (termasuk Infark jantung), Gagal Jantung.
•Penyakit Jantung Koroner (PJK). Selain pada otak, penyumbatan pembuluh darah dapat terjadi pada pembuluh koroner dan dapat menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan kerusakan otot jantung (Infark Jantung).
•Gagal Jantung. Pada penderita Hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot jantung akan menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi.
Akibatnya, jantung tidak mampu lagi memompa dan menampung darah dari paru sehingga banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut Gagal Jantung.
4. Ginjal : menyebabkan Penyakit Ginjal Kronik, Gagal Ginjal Terminal
Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah pada ginjal mengkerut (vasokonstriksi) sehingga aliran nutrisi ke ginjal terganggu dan mengakibatkan kerusakan sel-sel ginjal yang pada akhirnya terjadi gangguan fungsi ginjal.
Apabila tidak segera diatasi dapat menyebabkan Gagal Ginjal Kronik atau bahkan Gagal Ginjal Terminal yang hanya dapat ditangani dengan cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal.
Bagaimana Cara Mencegah Hipertensi?
1. Pembatasan asupan garam :
•Diet rendah lemak dan kolesterol
•Diet tinggi serat: menurunkan berat badan dan membantu memperlancar metabolisme tubuh.
2. Aktifitas fisik yang cukup :tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
3. Penurunan BB
4. Pembatasan asupan alkohol dan rokok : karena dalam rokok terdapat nikotin yang melepasankan katekolamin
5. Manajemen Stress
Gizi Seimbang Penderita Hipertensi
Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :
Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
1. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
penderita..
2. Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam daftar diet konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ – ½ sendok teh/hari.
Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi.
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit, craker, keripik dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta buahbuahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat….
Apa itu Hipertensi ?
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang umum terjadi dalam masyarakat kita. Keadaan itu terjadi jika tekanan darah pada arteri utama didalam tubuh terlalu tinggi. Hipertensi kini semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia.
Tekanan darah tubuh yang normal adalah 120/80 (tekanan sistolik 120 mmHg dan tekanan diastolik 80 mmHg). Namun, nilai tekanan darah tersebut tidak memiliki nilai yang baku. Hal itu berbeda-beda tergantung pada aktifitas fisik dan emosi seseorang.

Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur. Diketahui sembilan dari sepuluh orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Hipertensi sebenarnya dapat diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Jika salah satu orang tua terkena hipertensi, maka kecenderungan anak untuk menderita hipertensi adalah lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki orang tua menderita hipertensi.

Keluhan yang mungkin timbul akibat hipertensi antara lain yaitu nyeri di daerah kepala bagian belakang, mimisan, penglihatan yang kabur, kelemahan pada otot, mual, muntah, dan sebagainya.

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Hipretensi primer, yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
2. Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit, obat-obatan, maupun kehamilan.

Sedangkan klasifikasi hipertensi menurut WHO berdasarkan tekanan diastolik, yaitu:
1. Hipertensi derajat I, yaitu jika tekanan diastoliknya 95-109 mmHg.
2. Hipertensi derajat II, yaitu jika tekanan diastoliknya 110-119 mmHg.
3. Hipertensi derajat III, yaitu jika tekanan diastoliknya lebih dari 120 mmHg.

Hipertensi diduga dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Seringkali hipertensi disebut sebagai silent killer disease karena dua hal, yaitu:
• Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus. Gejala ringan seperti pusing, gelisah, mimisan, dan sakit kepala biasanya jarang berhubungan langsung dengan hipertensi. Hipertensi dapat diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur.
• Penderita hipertensi, apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai risiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardiovaskular seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal.

Pengobatan terhadap penderita hipertensi dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Pengobatan tanpa obat, antara lain dengan diet rendah garam, kolesterol, dan lemak jenuh; peredaan stres emosional; berhenti merokok dan alkohol; serta latihan fisik secara teratur.
2. Pengobatan dengan produk herbal TASLY, hipertensi dapat diberikan Danshen Plus Capsule (2 kapsul sehari) dan Cordyceps Capsule (2 kapsul sehari), dan dikonsumsi minimal satu bulan. Setelah terlihat hasilnya maka penggunaan Danshen Plus dan Cordyceps bisa dikurangangi.
3. Pengobatan dengan menggunakan obat antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini. Untuk pemilihan obat antihipertensi yang tepat, sebaiknya langsung menghubungi dokter.

Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur serta menghindari berbagai faktor penyebab terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit tersebut sebenarnya dapat ditekan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar